Rabu, 02 Maret 2016

Analisis Artikel "[OPINI] Fenomena LGBT, Ditolak atau Didukung?"


Artikel berjudul “Fenomena LGBT, Ditolak atau Didukung?” yang ditulis oleh Komaruddin Hidayat, guru besar UIN Syarif Hidayatullah ini berisi opini tentang LGBT yang sedang marak dibicarakan. Apakah LGBT sendiri harus didukung atau ditolak? Bagi para pejuang pembela hak asasi manusia, sudah sewajarnya LGBT merupakan hak seseorang yang harus dihargai. Sedangkan bagi masyarakat Indonesia yang mengerti dan setia pada norma serta agama, mereka sangat menentang LGBT tersebut.
Artikel ini cukup menarik, karena berisi tentang berbagai sudut pandang masyarakat terhadap fenomena LGBT ini. Tidak bisa dihindari fenomena LGBT mengakibatkan banyaknya pro-kontra dikalangan masyarakat baik mereka yang membahasnya dari sisi psikologis ilmiah, analisis teologi, maupun kebijakan pemerintah. Jika memandang LGBT sebagai kelainan maka masyarakat mesti bersimpati dan berempati serta memberi solusi bagaimana cara menyembuhkan. Jika LGBT merupakan gaya hidup atau dilakukan dengan sadar karena suatu alasan, maka pihak pro-kontra harus membicarakannya dengan baik-baik dan bagaimanapun caranya harus memberi solusi win-win.
Gerakan LGBT sangat cepat menyebar luas menjadi gosip nasional berkat media sosial. Menghadapi fenomena tersebut sebaiknya orangtua dan keluarga menjadi lebih bijak dan peduli terhadap anaknya, mau membimbingnya secara fisik, mental dan spiritual. Forum pelatihan parenting yang diadakan para ahlinya juga sangat baik untuk diikuti mengingat disana para orangtua dapat bertukar fikiran dan wawasan tentang bagaimana membimbing seorang anak.
Pada artikel ini solusi ataupun tanggapan yang diberikan sudah cukup baik. Tetapi akan lebih  baik jika dikaitkan dengan agama karena Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya muslim. Sudah kodratnya Tuhan menciptakan manusia secara berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, kalau sesama jenis sudah pasti melanggar aturan. Namun kembali lagi kepada masyarakat Indonesia sendiri. Jika menolak LGBT, gerakan-gerakan yang mampu menghapus LGBT harus bergerak dengan cepat agar LGBT tidak menjadi gaya hidup di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Muhammad Ahsan Fuady | Powered by Blogger