Jumat, 09 Januari 2015

Penyakit Diri


Manusia, tidak akan pernah luput dari yang namanya penyakit. Namun tidak semua manusia meyadari bahwa dirinya sedang dilanda penyakit, atau bahkan menyadari dirinya sakit tapi senang dengan penyakitnya itu, sengaja memelihara penyakit hanya untuk sekadar menyembunyikan diri dari tanggung jawab manusia sehat.
Rasulullah saw. telah menggolongkan penyakit rohani tersebut kedalam delapan golongan. Penyakit tersebut dapat mengganggu ketenangan dan dapat berakibat buruk dalam kehidupan manusia. Kedelapat penyakit tersebut ialah:
1. Sikap bimbang dan ragu yang selalu mencekam diri, selalu merasa terancam bahaya padahal bahaya tersebut tidak ada. Selalu merasa cemas dan khawatir dengan semua tindakan yang akan dilakukan, takut jika tidakan tersebut akan mengalami kegagalan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.  Bermuram durja dan berduka cita akibat terkena musibah. Yang dimaksud disini ialah kesedihan yang berlarut-larut dan berkepanjangan. Manusia seharusnya berlapang dada dalam menghadapi segala rintangan serta menerima hidup sebagai kenyataan yang dihadapi.
3. Lemah atau tidak mempunyai gairah hidup, tidak memiliki inisiatif dan kreatif, tidak dapat melewati hambatan-hambatan yang kecil. Orang seperti ini akan menyusahkan dan menjadi beban bagi orang lainnya.
4. Malas, merupakan penyakit yang paling sering menggerogoti diri manusia. Orang malas akan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat untuk dirinya sendiri maupun orang lain.
5. Sikap pengecut, tidak berani mengambil suatu tindakan karena takut akan resiko yang kemudian timbul. Manusia seperti ini tidak memiliki harga diri dan naluri membela diri.
6. Kikir, berarti menahan sesuatu yang berlebih bagi diri sendiri, yang seharusnya diberikan kepada yang lebih membutuhkan daripada dirinya. Kekikiran ini menyangkut harta, tenaga, maupun kepandaian.
7. Lilitan hutang akibat hidup yang tidak seimbang. Orang ini cenderung berperilaku konsumtif sehingga tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika tidak dapat melunasi hutang-hutang tersebut. Yang menyedihkan dari penyakit ini ialah, orang yang hidup dalam lilitan hutang malah justru merasa senang dan tenang hidup diatas timbunan harta orang lain.

8. Paksaan atau intimidasi orang, baik secara terang-terangan atau tersembunyi. Dirinya dikuasai oleh orang lain, tidak tergerak untuk mewujudkan hasrat dan minat dirinya. Hidupnya selalu bergantung pada keinginan penguasanya, dan taku jika suatu saat nanti akan ditinggalkan oleh penguasa tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Muhammad Ahsan Fuady | Powered by Blogger