Teori
Organisasi Umum 2
“Komunikasi”
Nama
Kelompok :
·
Audirza
Meitasari (11113489)
·
Dela
Aprilia Wibawa (12113142)
·
Diaz
Rahmat Santiago (12113412)
·
Hardiansah (13113913)
·
M.
Ahsan Fuady (15113819)
·
Rizky
Eksa (17113967)
·
Sayyid
Mahdi (18113326)
Kelas
: 2KA20
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA 2015/2016
PTA 2015/2016
Puji
syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telat memeberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Komunikasi”. Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita
semua betapa pentingnya pemimpin dalam sebuah organisasi.
Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah yang telah kami buat ini
Akhir
kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
tanggung jawab serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
1.1
Latar Belakang
Tanpa
disadari semua manusia dimuka bumi ini melakukan komunikasi, baik komunikasi
dengan orang lain atau pun diri sendiri. Dari kita berbicara atau gerah tubuh
kita merupakan cara berkomukasi juga. Komunikasi juga dilakukan dengan verbal
ataupun dengan lisan.
Dengan
kita berkomukasi kita dapat menyampaikan dan menerima informasi yang
disampaikan melalui proses komunikasi. Karena komunikasi berlangsung dari
manusia dilahirkan sampai akhir hayatnya maka dari itu kita perlu tahu apa itu
kemonukasi.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Pengertian komunikasi
dan arti penting komunikasi
2.
Komunikasi menurut para
ahli(tokoh)
3.
Jenis-jenis komunikasi
4.
Proses komunikasi
5.
Komunikasi yang efektif
6.
Implikasi manajerial
1.3
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk berbagi informasi kepada kita semua tentang apa
itu “Komunikasi”,dan memiliki pengertian yang lebih baik mengenai apa itu
komunikasi dan bagaimana cara
berkomunikasi dengan baik dan efektif.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Komunikasi dan
Arti Penting Komunikasi
Kata
atau istilah komunikasi (dari bahasa
Inggris “communication”), secara etimologis atau menurut asal katanya
adalah dari bahasa Latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis.Dalam kata communis ini memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi milik
bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan
makna.
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan
(ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling
mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami
oleh pihak lain.
Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dan
pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan dapat berhasil
apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak, si
pengirim dan penerima informasi dapat memahaminya. Hal ini
tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui
sesuatu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak
sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam keadaan seperti inilah baru
dapat dikatakan komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).
2.2
Komunikasi Menurut Para Ahli (Tokoh)
Masing-masing
para ahli mengeluarkan definisi sendiri-sendiri tentang komunikasi. Akan tetapi
definisi para ahli terdapat kesamaan tentang apa itu komunikasi yaitu
“penyampaian dan penerimaan informasi”. Komunikasi menurut para ahli:
1.
Himstreet
& Baty
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik dengan
simbol-simbol, sinyak-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
2.
Laswell
Komunikasi adalah proses yang menggambarkan
siapa mengatakn apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.
3. Car I.Hovland
Komunikasi adalah proses dimana seseorang
individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang
bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
4. William Albig
Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti
pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada
semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan.
5.
A. Winnet
Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu
maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri
aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud
tersebut.
6. Everett M. Rogers
Seorang pakar sosiologi Pedesaan Amerika
membuat definisi “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih
membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain yang pada
gilirannya akan tiba saling pengertian”.
7. Raymond Ross
Komunikasi adalah proses menyortir, memilih,
dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar
membangkitkan respons/ makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan
oleh komunikator.
- Karfried
Knapp
Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi
yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal
(kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung /
tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).
2.3
Jenis-jenis Komunikasi
1
Komunikasi
Intrapribadi, yaitu komunikasi intrapribadi (intrapersonal
communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau
tidak. Misalnya berpikir.
2
Komunikasi
Antarpribadi, yaitu komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang
memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung.
3
Komunikasi
Kelompok (Kecil), yaitu komunikasi kelompok merujuk pada
komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group communication).
4
Komunikasi
Publik, yaitu
komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Meliputi ceramah,
pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik
adalah berlangsung lebih formal.
5
Komunikasi
Organisasi, yaitu komunikasi organisasi (organizational
communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan informal,
dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar dari komunikasi kelompok.
6
Komunikasi
Massa,
yaitu komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan
media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang
yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar,
anonim, dan heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara
serentak, cepat dan selintas.
2.4
Proses Komunikasi
Para ahli bahwa
komunikasi yang efektif adalah pemahaman bersama antara orang yang menyampaikan
pesan dan orang yang menerima pesan. Kata komunikasi berasal dari bahasa latin
communis yang artinya “bersama”. Komunikator atau pengirim pesan, berusaha
mencari “kebersamaan” dengan si penerima pesan. Karena itu, dapat didefinisikan
komunikasi (communication) sebagai transisi informasi dan pemahaman melalui
symbol-simbol bersama dari satu orang atau kelompok ke pihak lainnya.
Simbol-simbol bersama yang digunakan dapat berwujud verbal ataupun nonverbal.
Dalam konteks struktur organisasi, informasi dapat bergerak ke atas ataupun ke
bawah (vertikal), bergerak melintang (horizontal), atau bergerak ke bawah dan
melintang secara bersamaan (diagonal).
Model proses
komunikasi kontemporer yang paling banyak digunakan dikembangkan oleh Shannon,
Weaver, dan Schramm. Para peneliti ini berusaha mendeskripsikan proses umum
komunikasi yang dapat digunakan untuk setiap situasi. Elemen-elemen dasar yang
membentuk komunikasi mencangkup komunikator, pengkodean, pesan, media
perantara, pengurai, penerima pesan, umpan balik dan suara derau.
Secara singkat, beberapa macam proses komunikasi
sebagai berikut :
1.
Lingkup
organisasi. Menurut lingkupnya dalam
organisasi, komunikasi dapat dibedakan antara komunikasi intern dan komunikasi
ekstern.
·
Komunikasi
intern adalah komunikasi yang ada atau
berlangsung didalam sebuah organisasi.
·
Komunikasi
ekstern adalah komunikasi yang terjadi atau
berlangsung antara suatu organisasi dengan pihak luar atau dengan bagian-bagian
organisasi lain.
2.
Arah.
Dari sudut arahnya,komunikasi dapat dibedakan antara komunikasi searah dan
komunikasi dan komunikasi dua arah.
·
Komunikasi
searah adalah komunikasi yang ditandai oleh
adanya satu pihak yang aktif, yaitu penyampaian informasi; sedangkan pihak
lainnya bersifat pasif dan menerima. Biasanya komunikasi atasan kepada bawahan,
seperti instruksi yang harus dikerjakan dan semacamnya adalah komuniasi searah.
·
Komunukasi
dua arah adalah komunikasi yang ditandai oleh
peran aktif kedua pihak yang sama-sama sebagai pemberi dan penerima informasi.
Pertukaran pikiran dan pendapat dalam rapat atau diskusi adalah contoh
komunikasi dua arah
3.
Tingkatan
Organisasi. Di dalam struktur organisasi
dikenal adanya tingkat-tingkat, dan karenanya juga akan ikut menentukan corak
komunikasi yang berlangsung didalamnya. Berdasarkan tingkatan organisasi,
komunikasi dapat dibedakan menjadi komunikasi vertical dan komunikasi
horizontal.
·
Komunikasi
vertical adalah komunikasi yang berlangsung
antara bawahan dengan atasan didalam hirarki organisasi. Komunikasi vertical
dapat berupa pemberian usulan, laporan, masukan, dan memohon petunjuk.
·
Komunikasi
horizontal adalah komunikasi yang berlangsung di
antara para pejabat yang sederajat. Komunikasi horizontal dapat berupa
perintah, arahan, dan petunjuk,
4.
Sifat
Formal dan Informal. Dari segi sifatnya,
komunikasi dalam organisasi dapat berupa komunikasi formal dan informal.
·
Komunikasi
formal adalah komunikasi yang melalui jalur
atau saluran organisasi dan berkenaan dengan urusan-urusan organisasi yang resmi.
·
Komunikasi
informal adalah komunikasi yang berlangsung
tidak melalui saluran organisasi yang resmi atau menyangkut urusan-urusan
diluar organisasi.
5.
Pola
Komunikasi Kelompok. Beberapa pandangan para
ahli bahwa terdapat hubungan yang sangat erat antara pola komunikasi dengan
perilaku dalam kelompok.
·
Media.
Dari segi media atau alat yang digunakan untuk mentransfer pesan, dikenal
dengan adanya komunikasi visual, audial, audio-visual. Komunikasi visual adalah
komunikasi yang menggunakan alat tertentu untuk mengirim pesan yang dapat
ditangkap oleh indera penglihatan(mata). Komunikasi
audial adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya
ditangkap oleh pendengaran(telinga).Komunikasi audial contohnya adalah: radio,
telephone, kuliah dll. Dan komunikasi
audio-visual adalah komunikasi yang menggunakan alat tertentu yang pesannya
ditangkap oleh penglihatan dan pendengaran secara bersamaan. Contoh komunikasi
audio-visual termasuk didalamnya : video,film, lase disc,dsb.
Cara
penyampaiannya: verbal – nonverbal. Dari segi cara
menyampaikan pesan dapat dibedakan antara komunikasi verbal dan non-verbal.
Komunikasi
verbal
adalah komunikasi yang pesan-pesannya disampaikan dengan menggunakan kata-kata
yang dapat dimengerti oleh kebanyakan orang, baik melalui media tulis maupun
lisan. Penyiar televisI dan radio atau penulis brita dikoran yang pesannya
dapat dengan mudah kita tangkap makna pesannya disebut melakukan komunikasi
verbal pada hakekatnya lebih mudah dimengerti.
Komunikasi
non-verbal
disebut juga dengan komunikasi tanpa kata, adalah komunikasi yang
pesan-pesannya disampaikan melalui symbol-simbol, isyarat, atau perilaku
tertentu yang bukan dengan kata-kata. Biasanya komunikasi seperti ini dipahami
oleh kalangan yang terbatas, tergantung dari pengalaman, pendidikan, latar
belakang budaya dan adat istiadat, dsb. Misalnya, atasan yang marah pada
bawahan karena tidak puas dengan hasil kerjanya menulis disposisi dengan tinta
merah, orang yang berdiam diri diluar kebiasaan untuk mengkomunikasikan
kesedihan, dsb adalah bentuk-bentuk komunikasi non-verbal. Karenanya, bentuk
komunikasi ini pada tahap-tahap awalnya sukar dimengerti.
2.5
Komunikasi yang Efektif
Pengertian
Komunikasi Efektif Menurut Para Ahli yang ambil dari berbagai sumber:
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Berkomunikasi efektif berarti bahwa komunikator dan komunikan sama-sama memiliki pengertian yang sama tentang suatu pesan. Oleh karena itu, dalam bahasa asing orang menyebutnya “the communication is in tune”, yaitu kedua belah pihak yang berkomunikasi sama-sama mengerti apa pesan yang disampaikan.
Menurut
Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi yang
efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tindakan.
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif adalah antara lain :
1.
Menciptakan suasana yang menguntungkan.
2.
Menggunakan bahasa yang mudah ditangkap
dan dimengerti.
3.
Pesan yang disampaikan dapat menggugah
perhatian atau minat di pihak komunikan.
4.
Pesan dapat menggugah kepentingan
dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
5.
Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihak komunikan.
Prinsip
Dasar Komunikasi Efektif
1.
Respect (Respek) adalah
Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara.
2.
Empathy (Empati) adalah
kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi
orang lain. Anda mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, sehingga
komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai dengan kondisi psikologis lawan
bicara Anda.
3.
Audible (Dapat Didengar) Audible
mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Dalam hal
ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :
·
Pertama, pesan harus mudah dipahami,
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh
lawan bicara.
·
Kedua, sampaikan yang penting.
Sederhanakan pesan Anda. Langsung saja pada inti persoalan
·
Ketiga, gunakan bahasa tubuh Anda. Mimik
wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca
oleh lawan bicara Anda. Tunjukkan kesejatian Anda dengan mengoptimalkan bahasa
tubuh dan pesan.
·
Keempat, gunakan ilustrasi atau contoh.
Karena analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.
4.
Clarity (Jelas) adalah
kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah
paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang
mereka terima.
Humble (Rendah Hati) Sikap
Rendah Hati bukan berarti Anda Rendah Diri, Rendah Hati memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu, dan Anda menjadi pendengar
yang baik.
2.6
Implikasi Manajerial
Publicapos.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
melakukan komunikasi buruk bahkan sering membuat pernyataan yang cukup kasar
sehingga memunculkan konflik dengan DPRD DKI Jakarta.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDC), R Mubarrod kepada Publicapos.com, Minggu (15/3).
Menurut Mubarrod, gaya komunikasi politik Ahok kurang bagus dan rawan. Di Indonesia sendiri sejak dahulu terkenal dengan gaya santun, tapi gaya tersebut tidak terdapat pada Ahok. Bahkan Ahok terlihat menghiraukan adat komunikasi politik budaya Indonesia.
"Yang ditakutkan apabila menggunakan gaya seperti ini, maka akan berdampak buruk dan berimbas bagi daerah lain," tandasnya.
Mubarrod meminta Ahok harus mengubah cara komunikasinya karena bisa menimbulkan efek yang kurang bagus di tingkat masyarakat.
"Walaupun ada survei yang menilai masyarakat masih mempercayai Ahok, tetapi tidak dinafikan ada suara rakyat yang tidak menyukai Ahok dan gaya komunikasinya," paparnya.
Selain itu, ia mengkritik berbagai lembaga survei yang berupaya untuk menggiring opini bahwa Ahok masih dipercaya rakyat.(AHN).
Demikian dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia for Democracy and Justice (IDC), R Mubarrod kepada Publicapos.com, Minggu (15/3).
Menurut Mubarrod, gaya komunikasi politik Ahok kurang bagus dan rawan. Di Indonesia sendiri sejak dahulu terkenal dengan gaya santun, tapi gaya tersebut tidak terdapat pada Ahok. Bahkan Ahok terlihat menghiraukan adat komunikasi politik budaya Indonesia.
"Yang ditakutkan apabila menggunakan gaya seperti ini, maka akan berdampak buruk dan berimbas bagi daerah lain," tandasnya.
Mubarrod meminta Ahok harus mengubah cara komunikasinya karena bisa menimbulkan efek yang kurang bagus di tingkat masyarakat.
"Walaupun ada survei yang menilai masyarakat masih mempercayai Ahok, tetapi tidak dinafikan ada suara rakyat yang tidak menyukai Ahok dan gaya komunikasinya," paparnya.
Selain itu, ia mengkritik berbagai lembaga survei yang berupaya untuk menggiring opini bahwa Ahok masih dipercaya rakyat.(AHN).
3.1
Kesimpulan
Pada dasarnya komunikasi sangat
diperlukan didalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aspek, baik itu dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam organisasi. Didalam kegiatan berorganisasi, komunikasi
sangat diperlukan dengan tujuan agar sebuah system atau komunikasi yang ada
bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Komunikasi dirumuskan
sebagai suatu proses penyampaian pesan atau informasi diantara beberapa
orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan atau
informasi saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik
atau feed back kepada pengirim untuk
menyatakan bahwa pesan telah diterima.
Komunikasi sangat
penting dalam kehidupan manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan
antara satu dengan yang lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki
dasar yang akan menjadi patokan seseorang tersebut dalam
berkomunikasi. Dalam proses kita juga harus ingat bahwa terdapat
banyak hambatan-hambatan dalam berkomunikasi.
Tujuan komunikasi
adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti apa yang kita
sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan dalam
bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan
nonverbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi nonverbal atau bahasa
(gerak tubuh). Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan
mendapatkan umpan balik. Seseorang dalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal
balik antara pemberi informasi serta penerima informasi sehingga terciptanya
suatu hubungan yang mutualisme antara keduanya.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini,
maka pembaca maupun penulis dapat mengerti dan memahami arti pentingnya
berkomunikasi didalam kehidupan sehari-hari khususnya komunikasi dalam
organisasi.
Semoga makalah ini dapat diterima
dan dimengerti serta berguna bagi pembaca maupun penulis, kami memohon maaf
atas berbagai kekurangan yang ada dalam penulisan makalah ini, dengan demikian
kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan
memotivasi kami demi terciptanya suatu kesempurnaan.
- Greenberg,
Jerald, Managing Behavior in Organization, Prentice hall, New Jersey, 2005
§ John
M Ivancevich, Perilaku dan Manajemen Organisasi jil 2. Erlangga: Jakarta, 2005
§ Komang
Ardana, Ni wayan M, Anak Agung A.S, Perilaku Keorganisasian, Graha Ilmu, 2008
§ Ig.
Wursanto, Dasar – dasar ilmu Organisasi, Andi, Yogyakarta, 2005
§ http://artikel.okeschool.com/artikel/komunikasi/883/definisi-komunikasi-menurut-para-ahli.html
0 komentar:
Posting Komentar