Rasulullah saw.
telah menggolongkan penyakit rohani tersebut kedalam delapan golongan. Penyakit
tersebut dapat mengganggu ketenangan dan dapat berakibat buruk dalam kehidupan
manusia. Kedelapat penyakit tersebut ialah:
1. Sikap
bimbang dan ragu yang selalu mencekam diri, selalu merasa terancam bahaya
padahal bahaya tersebut tidak ada. Selalu merasa cemas dan khawatir dengan
semua tindakan yang akan dilakukan, takut jika tidakan tersebut akan mengalami
kegagalan atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Bermuram
durja dan berduka cita akibat terkena musibah. Yang dimaksud disini ialah
kesedihan yang berlarut-larut dan berkepanjangan. Manusia seharusnya berlapang
dada dalam menghadapi segala rintangan serta menerima hidup sebagai kenyataan
yang dihadapi.
3. Lemah
atau tidak mempunyai gairah hidup, tidak memiliki inisiatif dan kreatif, tidak
dapat melewati hambatan-hambatan yang kecil. Orang seperti ini akan menyusahkan
dan menjadi beban bagi orang lainnya.
4. Malas,
merupakan penyakit yang paling sering menggerogoti diri manusia. Orang malas
akan menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat untuk dirinya
sendiri maupun orang lain.
5. Sikap
pengecut, tidak berani mengambil suatu tindakan karena takut akan resiko yang
kemudian timbul. Manusia seperti ini tidak memiliki harga diri dan naluri
membela diri.
6. Kikir,
berarti menahan sesuatu yang berlebih bagi diri sendiri, yang seharusnya
diberikan kepada yang lebih membutuhkan daripada dirinya. Kekikiran ini
menyangkut harta, tenaga, maupun kepandaian.
7. Lilitan
hutang akibat hidup yang tidak seimbang. Orang ini cenderung berperilaku
konsumtif sehingga tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika tidak dapat
melunasi hutang-hutang tersebut. Yang menyedihkan dari penyakit ini ialah,
orang yang hidup dalam lilitan hutang malah justru merasa senang dan tenang
hidup diatas timbunan harta orang lain.
8. Paksaan
atau intimidasi orang, baik secara terang-terangan atau tersembunyi. Dirinya
dikuasai oleh orang lain, tidak tergerak untuk mewujudkan hasrat dan minat
dirinya. Hidupnya selalu bergantung pada keinginan penguasanya, dan taku jika
suatu saat nanti akan ditinggalkan oleh penguasa tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar